Jakarta , Siapa yang tidak kenal dengan sosok wanita pemilik rambut pirang mengkilau seksi dan tubuh berbentuk gitar Spanyol, Marilyn Monroe? Aktris, penyanyi sekaligus model asal Amerika Serikat yang kepopulerannya meroket di era tahun 1960-an ini berhasil mengundang perhatian dunia lantaran penampilannya dalam melakoni beberapa peran serius di sejumlah film layar lebar begitu menarik khususnya bagi para pria.
Ketenaran Monroe juga didapat dari kedekatannya dengan mantan Presiden A.S, John F Kennedy pada saat itu. Pasalnya, hal tersebut membuktikan bahwa Monroe itu sangatlah menarik di mata pria hingga para petinggi pun bisa turut mengidolakannya.
Seiring berjalannya waktu pun ia semakin terkenal dengan banyak orang menganggapnya sebagai simbol seks berskala internasional yang paling didambakan pria seantero jagad sepanjang sejarah.
Kendati berstatus simbol seks paling hits sepanjang sejarah, wanita seksi yang sempat disinyalir menjadi mata-mata kelas dunia ini ternyata tidak pernah betul-betul menikmati seks yang ia lakukan semasa hidupnya.
Alasannya adalah karena ia kerap dihadapi kesulitan mencapai orgasme saat melakukannya. Fakta ironis ini dibuktikan melalui sebuah rekaman di salah satu sesi perbincangan antara Monroe dan psikiater-nya, Ralph Sutandar, yang akhirnya terkuak 50 tahun sejak kematian sang diva.
“Saya tidak pernah merasakan orgasme. Seperti yang dokter pernah katakan, orgasme hanya terjadi dalam pikiran, bukan sensasi yang terasa di alat kelamin masing-masing,” ucap Monroe kepada psikiater pribadinya, Ralph dalam sebuah rekaman yang sudah ditranskrip itu, mengutip Daily Mail, Senin (16/1/2017).
Skizofrenia
Alasan di balik kesulitan mencapai orgasme yang dialami Monroe hingga kini masih menjadi misteri, sama seperti kematiannya. Dua misteri ini pasalnya melahirkan banyak spekulasi di kalangan masyarakat luas.
Perihal orgasme, aktris bernama Celeste Holm yang sempat memainkan film bertajuk “All About Eve” dengan Monroe mengatakan bahwa masalah seksual yang dihadapi sosok sang penakluk pria itu berakar dari trauma semasa kecilnya yang terbawa hingga usia dewasa.
Keluarganya diketahui memiliki keturunan penyakit kejiwaan skizofrenia yang sangat kuat sampai hampir semua anggota keluarga diyakini mengidapnya.
Celeste menceritakan, "Monroe dibesarkan dan dibimbing oleh keluarga dengan gangguan mental, tidak heran jika ia selalu dihantui rasa ketakutan seiring dengan bertambahnya usia karena berpikir bahwa potensi memiliki anak dengan gangguan mental sangat besar.”
Monroe pasalnya merasa paranoid akan kemungkinan kuat genetik keluarganya itu menurun ke sang anak. Hal ini membuat sesi bercintanya tak sama sekali menyenangkan karena perasaan takut hamil selalu mengintainya.
“Hal ini membuat seks menakutkan, tak nyaman dan dengan begitu, niat mencapai orgasme pun pudar dengan sendirinya,” lanjutnya.
Selain itu,ada juga spekulasi bahwa ketidakpuasan melakukan seks yang dialami Monroe itu dikarenakan dirinya menyukai sesama jenis dan cenderung kehilangan nafsu saat melakukannya dengan lawan jenis.
->SUMBER<-
No comments:
Post a Comment