Belum mempunyai pasangan dan bingung untuk memulainya? Atau butuh pengalaman bagaimana rasanya mempunyai pacar? Butuh teman ngobrol yang bisa cepat dekat dengan anda? Atau butuh kehangatan namun takut dosa Akhirat? Di Jepang ada solusinya! Anda bisa menyewa jasa host dan hostess sebagai pacar “sementara” untuk menemani anda bermalam minggu ria. Perlu di ingat ya, bahwa pacar sewaan ini bukanlah termasuk golongan prostitusi, karena rata-rata disana para host/hostess tidak melayani untuk kepuasan seksual pelanggannya. Bukan seperti PSK, profesi ini jauh lebih terhormat dalam kastanya. Untuk lebih lengkapnya mari kita simak lebih jauh.
Apa itu Host / Hostess?
Host atau Hostess adalah pekerjaan yang menemani anda untuk mengobrol dan menjadi teman minum anda sehingga lebih menyenangkan. Host dan Hostess memiliki tanggung jawab untuk bisa bersikap seramah mungkin, dan membuat pelanggannya merasa diterima sekaligus nyaman. Pekerjaan ini meskipun dianggap tabu oleh beberapa masyarakat sekitar, namun cukup populer untuk beberapa kaum untuk mencari tempat hiburan yang menyenangkan. Seorang Host/Hostess juga memiliki batas hubungan tertentu agar tidak kelawatan terhadap pelanggannya, seperti privasi dimana tempat ia tinggal atau perlakuan tertentu yang menjurus ke hubungan yang lebih intim.
Host dan Hostess seperti idola yang bisa anda temui dan anda bayar untuk mengobrol. Saking populernya ada majalah dan kontes yang berkaitan dengan pekerjaan ini. Host dan Hostess biasanya memiliki style dan wajah yang tampan untuk level orang Jepang, tingkah dan sikap merekapun juga dilatih jauh hari-hari sebelum terjun langsung untuk melayani pelanggan. Tidaklah murah permak seorang Host / Hostess, oleh karena hal itu, seorang host/hostess adalah asset yang berharga bagi Club yang sekaligus menjadi agensi mereka, karenanya aktifitas yang mengarah kehubungan lebih intim antara host dan pelanggannya sangat dilarang dalam Club.
Mengenal Club / Bar, tempat, sekaligus Agensi para Host / Hostess.
Bars atau club adalah tempat dimana host dan hostess bekerja dan bisa anda temukan di kawasan tertentu di Tokyo, Jepang. Dalam salah satu contoh yang saya ambil, Club Host di kawasan hiburan dalam daerah Shinjuku bernama Fantasy, terdapat sekitar 100 orang Host yang bekerja dalam club tersebut, di pimpin oleh seorang produser host bernama Naoki Kishida. Minuman keras merupakan salah satu komoditi utama yang dijual dalam club, namun club tersebut bisa memperoleh pendapatan sekitar 2 atau 3 juta yen tanpa harus menjual satu tetes minuman keras. Hal tersebut diperoleh dari servis para host yang ada dalam club tersebut, dengan kata lain Host atau Hostess adalah produk atau merk tersendiri yang menjadi komoditi unggulan dalam sebuah Club. Biasanya Club – Club Host/Hostess selalu memiliki jam buka yang berbeda-beda, dimana mereka harus memastikan bahwa pelanggan harus sudah pergi dari club tersebut sebelum jam tutup yang sudah ditetapkan.
Biar memiliki komoditi yang sama yaitu menjual minuman keras dan duduk bersama pelanggannya, terdapat perbedaan antara Hostess club dan Host club, diantaranya adalah:
Hostess Club
Hostess Club adalah tempat para “pacar” sewaan wanita bekera. Perlu diperhatikan bahwa ada 2 jenis tipe Hostess club yang ada di Jepang. Yang pertama adalah Hostess club yang dikategorikan umum atau biasa saja, dan yang kedua dijuluki dengan “Kyabakura.” Kata Kyabakura datang dari gabungan “kabaret” dan “club” dalam bahasa Jepang, dengan demikian karenanya club tersebut lebih terlihat seperti kabaret dibandingkan dengan club-club hostess pada umumnya. Jika anda pernah melihat anime Gintama anda mungkin tahu pekerjaan ini sama persis dengan kakak perempuan Shinpachi.
Gadis-gadis yang bekerja dalam industry ini (hostess) biasanya dibayar untuk duduk bersama pria-pria dan melayani kebutuhan mereka. Kata melayani itupun bukan mengarah pada hal yang negatif, melainkan melayani seperti menyalakan rokok mereka, menuangkan minuman, mengajak ngobrol, dan yang paling penting adalah bersikap ramah dan menghibur terhadap pelanggannya. Pria-pria yang ditemani sang Hostess tentu saja harus membayar jam servis sang Hostess ketika menemani mereka. Biasanya servis yang diberika Hostess adalah cukup dengan menjadi teman bicara mereka, namun terkadang bisa juga sang Hostess diminta untuk ikut bernyanyi dalam karaoke bersama pelanggannya.
Tujuan utama sang Hostess adalah untuk membuat para pelanggan merasa nyaman dan sesantai mungkin, dan membuat mereka (pelanggan) bisa bersenang-senang. Para Hostess harus menjamin bahwa para pelanggannya tidak merasa bosan dan itu menjadi tanggung jawab dalam pekerjaan mereka.
Para pelanggan yang bisa datang ke Club Hostess ini biasanya adalah pria-pria yang memiliki penghasilan diatas rata-rata dan pegawai kantoran. Pegawai-pegawai ini biasanya pergi ke Club Hostess pada sore hari setelah mereka bekerja seharian dikantornya, tujuannya tentu saja untuk bisa santai sedikit dan melepas stress setelah pulang dari bekerja. Tidak hanya pegawai kantoran saja, para pelanggan juga mencangkup para pemilik perusahaan, dan orang-orang yang memiliki waktu luang untuk mereka habiskan untuk hiburan semacam ini. Hostess biasanya adalah wanita-wanita yang masih muda dan menarik, dimana wanita-wanita tersebut cerewet dan terlihat cerdas. Beberapa Club Hostess memiliki gadis-gadis non-lokal (bukan berasal dari jepang) yang melakukan pekerjaan ini sebagai sampingan saja. Bahkan ada beberapa Club yang secara eksklusif hanya memperkerjakan gadis-gadis luar, dimana para kebanyakan pelanggan dari club tersebut lebih tertarik untuk berbicara dengan wanita-wanita dari Negara asing.
Host Club
Host Club memiliki fungsi yang hampir mirip dengan Hostess Club, namun bedanya kali ini pelanggan yang datang di dominasi oleh wanita yang pergi kesana untuk bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki teman pria yang menemani mereka untuk berbicara sepanjang malam. Host Club biasanya terdapat di kota-kota besar jepang seperti Tokyo dan Osaka. Salah satu kawasan di Tokyo bernama Kabukicho adalah salah satu kawasan sentral dari Host Clubs. Pria-pria yang menjadi Host tentunya memiliki wajah tampan, dan memiliki kepribadian yang menarik dan yang paling penting bisa memulai pembicaraan yang hangat dengan pelanggan wanitanya.
Sama seperti Hostess, Host hanya cukup duduk dengan pelanggan, menuangkan minuman dan memulai pembicaraan dengan mereka, dan dalam malam yang sama beberapa host pun akan terlihat seperti menggoda para pelanggan wanitanya untuk mencairkan suasana. Sudah merupakan bagian dari pekerjaan mereka untuk terlihat menarik, dan tentunya mendapatkan sebanyak-banyaknya pelanggan untuk datang ke club mereka.
Pria-pria yang menjadi host sangat dianjurkan dan diwajibkan untuk bisa kuat menenggak banyak minuman berakohol, dan melakukan beberapa atraksi pertunjukkan sepanjang malam sebagai bentuk hiburan kepada pelanggannya. Meskipun terdengar gampang tetapi percayalah, pekerjaan seperti ini tidaklah mudah dan membutuhkan training yang cukup lama untuk bisa menjadi seorang host. Menjadi Seorang Host haruslah terlihat pintar, menawan, dan tentunya jenaka untuk bisa menghibur orang lain.
Reiji adalah pemilik dari salah satu Club Host pria yang cukup populer di Tokyo bernama “Player’s Club”. Ia mengelola Club Tersebut sudah lebih dari 15 tahun sampai saat ini. Ia mengaku ketika pertama kali ia terjun kedalam dunia Host, ia merasa bahwa bisnis ini merupakan hal yang tabu pada saat itu. Oleh karenanya ia membuat dunia host menjadi lebih terbuka. Ia berpendapat bahwa untuk menjadi Host memiliki wajah yang tampan itu tidak cukup, seorang host harus bisa menarik dan mau bekerja keras, karena wajah tampan tidak akan memberimu uang begitu saja. Kau harus bisa atraktif sebagai seorang manusia.
Aktifitas Host dan Hostess tidak hanya dibatasi dalam club-club saja, seorang Host/Hostess bisa janjian atau berpergian ketempat tertentu dengan pelanggan mereka, tentunya dengan jam servis yang sudah dibatasi oleh Club mereka. 80% pelanggan yang datang kedalam club ini di jepang tidak untuk mencari pasangan, namun hanya untuk mencari tempat dimana mereka bisa nyaman. Ada beberapa kasus bahwa pelanggan lebih tertarik kepada Clubnya dan bukan kepada Host/Hostess-nya. Bahkan ada seorang pelanggan wanita yang sering datang ke-Club fantasy rela merogoh kocek 3.000.000 Yen hanya untuk membuka satu buah botol minuman keras untuk ulang tahun salah satu host yang ada dalam Club tersebut. Sang pelanggan wanita yang sama juga telah menghabiskan sekitar 5.000.000 yen dalam 1 bulannya agar bisa bersama sang Host langganannya Naoki, karena menurut dia sang Host merupakan pria ideal yang selalu di impikan oleh sang pelanggan, padahal sebelumnya si wanita hanya menghabiskan kurang dari 500 yen saat pertama kali mengunjungi Club tersebut. Selain itu Host dan Hostess harus bisa menerima berbagai jenis pelanggan yang telah menyewa jasa mereka, bahkan gay atau lesbian bukan alasan yang kuat untuk menolak sang pelanggan.
Bagian tersulit dari pekerjaan seorang host adalah bahwa ia mau tidak mau harus bisa minum minuman akohol setiap harinya. Ada juga beberapa kasus bahwa sang host harus menenggak minuman berakohol sendirian karena pelanggan wanita rata-rata tidak kuat minum bahkan tidak meminumnya sama sekali, untuk mengakali hal ini biasanya beberapa host lain akan dipanggil untuk menemai host lainnya menghabiskan minuman tersebut. Karena sudah merupakan keseharian mereka menenggak minuman berakohol sepanjang malam hal ini tentunya sangat berdampak bagi tubuh mereka dan juga berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka.
Bagaimana menjadi seorang Host/Hostess?
Untuk menjadi seorang Host/Hostess tidaklah mudah, selain dituntut harus memiliki kepribadian menarik, rajah rupawan, body yang waw, para Host/Hostess akan dilatih kembali selama 2 tahun didalam Club Host seperti bagaimana untuk berbicara, beretika, melayani para pelanggannya (bukan dalam hal negative loh ya), dan berbagai macam lainnya. Yup, Club Host memiliki peran seperti Agency disini, karena rata-rata di sana kualitas pacar yang bisa anda sewa memiliki kualifikasi seperti artis atau model. Dalam pelatihannya biasanya para host/hostess akan diajari untuk berdandan, berbicara genit, menggoda, berpenampilan rapih, cara berjalan, bahkan bagaimana ia menyajikan champagne. Menanyai pekerjaan, fisik, dan kehidupan pelanggannya adalah hal yang tabu atau dilarang untuk diperbincangkan karena bersifat sensitif.
Untuk Host dan Hostess yang baru masuk kedalam masa pelatihan alias magang, akan diberikan apartemen yang sempit dan jelek untuk di tinggali oleh 2 orang host baru, untuk pindah tergantung keputusan sang boss itu sendiri. Sang boss akan selalu menghimbau para Host-host baru untuk bisa bekerja lebih keras apabila ingin pindah ketempat yang lebih baik.
Ada larangan bagi para Host untuk membawa atau memberitahu para pelanggannya tempat yang mereka tinggali, karena hal tersebut akan menghancurkan imajinasi dari setiap pelanggannya. Pada dasarnya Host akan memberikan mimpi dan ekspetasi yang indah dalam dirinya kepada sang konsumen wanita alias php (pemberi harapan palsu).
Seorang Host pria yang “Berkualitas” bisa mendapatkan gaji sekitar $50.000 USD dalam satu bulan, hal tersebut belum dihitung dengan jumlah hadiah dan bonus yang diberikan konsumen wanita kepadanya. Hadiah tersebut bisa beraneka ragam, seperti baju, cincin, handphone, bahkan mobil.
Berbicara tentang kualitas, dalam para Host/Hostess yang ada dalam Club mereka bekerja memiliki nomor peringkatnya masing-masing, dan tentu saja seorang Host/Hostess yang menduduki peringkat 1 memiliki posternya sendiri terpampang dengan mencolok. Peringkat tersebut berdasarkan jumlah pendapatan yang Host dapatkan dari pelanggannya. Pendapatan tersebut tidak lain adalah seberapa banyak jumlah minuman keras yang dijual oleh host/hostess-nya. Seorang Host bernama Naoki mampu memperoleh pendapatan sekitar 2 – 4 juta yen perbulannya, rahasianya adalah ia selalu melampaui orang yang ada di No.2 dengan selisih yang cukup besar karena mampu menjual beberapa botol Cognac bernama Richard Hennessy berharga 2 Juta yen di dalam club tersebut kepada pelanggannya. Tentu saja sang Host/Hostess tidak boleh memaksa sang pelanggan untuk membeli minuman-minuman mahal itu, dan semuanya tergantung keputusan sang konsumen, tetapi dengan rayuan-rayuan maut siapa yang bisa menolaknya?
Hikaru Aizawa merupakan salah seorang Host pria yang memiliki bayaran cukup tinggi. Dahulu dia adalah seorang salesman untuk acara perkawinan dan pemakanam, melalui pekerjaan sebelumnya ia berkeyakinan bahwa orang-orang tidak membeli produk anda karena produk tersebut bagus, konsumen akan membeli produk anda karena mereka sudah percaya dengan diri anda. Ketika ia terjun kedalam dunia Host ia pada dasarnya melakukan hal yang sama ketika ia menjadi salesman, dan hal itu berhasil menjual dirinya kepada setiap konsumen wanitanya. Ia mengaku bahwa ia pernah memperoleh sekitar $.200.000,00 USD dalam satu malam saja, dan seluruh barang yang ada dalam rumahnya merupakan pemberian dari pelanggan-pelanggannya.
Hikaru Aizawa tidak sembarangan menerima pemberian dari pelanggan-pelanggannya. Ia selalu memastikan bahwa pelanggan-pelanggannya harus memberitahu dirinya sebelum memberikan hadiah-hadiah tersebut. Hal itu dikarenakan ia tidak menyukai kejutan, dan ia tidak membutuhkan barang yang tidak ia suka. Seorang pelanggan wanita mengaku bahwa ia memberikan satu botol Soju bernilai $7.000 USD ketika sang Host berulang tahun, sang wanita sama sekali tidak tahu rasa dari minuman tersebut meskipun dia yang membelinya.
Bagaimana bisa populer?
Jepang adalah salah satu Negara yang memiliki indeks stress yang paling besar terutama di kota-kota besarnya seperti Tokyo. Seseorang yang sudah disibukkan oleh pekerjaannya butuh sebuah tempat atau seseorang yang membuat mereka nyaman setelah bekerja dengan waktu yang lama. Selain itu karena padatnya kesibukkan pekerjaan yang dimiliki oleh orang-orang Jepang, membuat mereka jarang sekali mencari pacar atau pasangan hidup, jadi ketika mereka pulang kerumah mereka merasa kesepian. Bahkan beberapa Manajer perusahaan akan membawa karyawan-karyawan mereka ke Club-club seperti ini untuk melepas beban stress mereka.
Tidak heran seorang host dan hostess bisa mengucapkan kata-kata manis disertai dengan pujian agar sang pelanggannya merasa nyaman, dimana hal itulah yang dicari oleh sang pelanggan, “rasa nyaman” adalah hal yang mampu diberikan seorang host/hostess kepada pelanggannya. Seorang host harus tetap terlihat tertarik akan semua cerita pelanggannya seberapapun aneh atau membosankan cerita tersebut.
Fakta yang lebih mengejutkan dimana Host Club lebih sering dikunjungi oleh para Hostess, atau oleh para wanita yang bekerja di industry sex (prostitusi, JAV actress, atau model majalan dewasa). Ada juga kelompok wanita yang ditinggal oleh suaminya bekerja sampai lupa waktu, mereka akan merasa kesepian dan akan pergi ke Club Host untuk merasa istimewa dan mencari perhatian yang mereka tidak dapatkan dalam rumah tangga mereka. Wanita-wanita tersebut akan pergi ke tempat ini untuk minum dan menceritakan seluruh masalah yang ada dalam diri mereka. Para Host pria akan mencoba “menyembuhkan” wanita-wanita ini, dan menawarkan mereka teman atau seseorang yang siap mendengarkan masalah-masalah mereka.
Tenang saja, kau bisa menceritakan semua masalahmu kepada Host dan Hostess tanpa khawatir akan bocor. Seorang Host dan Hostess adalah pekerja professional yang bisa menjaga rahasiamu dengan aman, lebih terdengar seperti psikolog bukan?
Harus anda ingat sebelumnya bahwa Host dan Hostess bukanlah pekerja seks atau prostitusi yang medapatkan uang dengan berhubungan seks dengan pelanggannya. Namun beberapa kasus terdapat beberapa Host dan Hostess yang melakukan hubungan tersebut untuk mendapatkan uang tambahan, namun hal itu bukanlah peraturan yang ada dalam dunia Host / Hostess. Kesimpulannya seberapapun sulitnya orang-orang dari luar Jepang sulit untuk memahami budaya ini, tidak ada hubungan seks yang terlibat dalam jenis hiburan semacam ini.
Untuk lebih lengkapnya, anda bisa melihat video dokumentasi dibawah ini :
No comments:
Post a Comment